Pagi cerah menyambut para peserta audisi Lomba Masak Ikan Nusantara (LMIN) 2018 di Ambon City Center (ACC), Passo, Ambon pada Senin, 9 Agustus 2018. Antusiasme peserta dan penonton sangat terasa. Selain banyaknya peserta yang mendaftarkan diri dan membuat panitia harus menyeleksi hingga terpilih 30 orang, masyarakat Ambon juga hadir lebih awal untuk memberikan dukungan kepada jagoannya.
Tepat pukul 10.00 WIT, MC Eni membuka acara dan memperkenalkan audisi LMIN 2018 yang untuk pertama kalinya diadakan di Ambon. Mengapa Ambon? Ibu kota Maluku ini sudah dikenal memiliki kekayaan laut potensial dan salah satu penghasil ikan terbesar di Indonesia. Latar belakang ini pula yang membuat Pemerintah Kota Ambon merasa siap menjadi tuan rumah LMIN 2018 seperti diungkapkan oleh Richard Louhenapessy, SH. Selaku Walikota Ambon.
“Ambon sedang berjuang untuk menjadi City of Music, City of Peace, dan City of Fish. Kita sudah dikenal sebagai kota penghasil ikan, maka harus tunjukkan bahwa Ambon juga mampu mengolah ikan menggunakan bahan segar. Alasan audisi di Ambon dilakukan di dalam mal yaitu untuk menaikkan kelas ikan yang biasanya dijual di pasar-pasar, sekarang kita tunjukkan kalau bisa dikonsumsi di mana saja. Jadi, Anda semua berjuang bukan hanya untuk diri sendiri saja, tapi ikut membawa nama Ambon menuju istana,” tegas sang Walikota untuk memberikan semangat kepada para peserta.
Menanggapi antusiasme tersebut, Theofransus Litaay, Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Kedeputian V, memberikan apresiasi dalam kata sambutannya. “Acara Lomba Masak Ikan Nusantara 2018 ini penting untuk mempromosikan ikan sebagai makanan bergizi yang bermanfaat meningkatkan kecerdasan anak dan mencegah stunting, sesuai dengan instruksi Bapak Presiden Jokowi melalui Inpres Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Tidak perlu lagi menunggu Ambon dicanangkan menjadi lumbung ikan karena kenyataannya memang sudah memberikan sumbangan yang besar bagi Indonesia.
“Ambon sudah mempersiapkan diri dengan baik, mungkin kota audisi dengan peserta terbanyak karena dalam waktu singkat bisa mengumpulkan lebih dari 50 pendaftar. Harapan saya, sekali menjadi tuan rumah maka tahun-tahun berikutnya akan tetap berpartisipasi. Kegiatan ini bisa menjadi gong untuk kegiatan lain yang lebih besar. Hal ini patut diapresiasi,” tegasnya.
Audisi di Ambon terbagi menjadi dua sesi yang masing-masing seharusnya diikuti oleh 15 peserta dari kategori Umum. Namun, ternyata ada beberapa peserta yang tidak muncul karena alasan pribadi sehingga peserta menciut jadi 24 orang. Peserta terlihat bersemangat untuk segera memulai lomba masak dengan hadiah puncaknya memasak untuk Presiden RI Joko Widodo dalam rangkaian perayaan HUT RI ke-73.
Peserta hanya diberi waktu satu jam untuk membuat resep Ikan Bakar Colo-Colo menggunakan ikan kakap putih yang sudah disediakan oleh Dinas Perikanan Kota Ambon. Teknik masak maupun pemilihan bahan tambahan sangat beragam. Ada yang membakar ikannya dengan terlebih dulu dibungkus daun pisang supaya tidak lengkat dan bumbunya lebih meresap, sementara ada juga menggunakan bumbu kuning dengan campuran air kelapa untuk menambah cita rasa ikannya.
“Yang membedakan ikan saya dari peserta lain adalah saus dan bumbu perendam ikannya. Ikan setelah dibersihkan direndam air kelapa, baru dibumbui kuning menggunakan kunyit agar lebih harum sekaligus menghilangkan bau amis serta memperkaya rasa,” jelas Elsina Aunalal yang punya resep andalan Kuning Tuna Pala Kanari Manise.
Keberagaman resep andalan peserta—mulai dari hidangan pembuka, kue, lauk utama, hingga hidangan penutup—membuat ketiga juri terkagum-kagum. Tim juri yang terdiri atas Debbie Louhenapessy (Istri Walikota Ambon sekaligus Ketua Tim Penggerak Kota Ambon), Isyana Atiningmas (Redaktur Pelaksana Boga Majalah Femina), dan Faisal Lanin (Host MasakTV) benar-benar dibuat penasaran soal bagaimana mengolah ikan menjadi masakan-masakan unik yang dibawa mereka dari rumah untuk dilombakan.
Juri bahkan sempat mengalami perdebatan dan diskusi panjang untuk menentukan Juara I, II, II yang dinilai berdasarkan kreativitas, cita rasa, penyajian/presentasi, dan kebersihan. Namun, akhirnya juri sepakat untuk memilih Jus Tunaga Ambon kreasi Agsyela Siahaya sebagai Juara I audisi LMIN 2018 di Ambon. Juara II diraih Lili bin Soleman dengan resep Kerapu Roll Fantastic, diikuti oleh Febby Y. Solaiman sebagai Juara III lewat kreasi Ice Cream Ikan Tuna.
“Walaupun menggunakan ikan tuna, namun rasanya segar dengan tekstur lembut. Tampilannya pun menggugah selera,” ungkap Nana.
Selanjutnya Juara Harapan I adalah Magdalena Tumury (Singkong Goreng Tuna Keju), Juara Harapan II Sintje Toumahuw (Puri Salju dalam Parahu), dan Juara III Welfie R. Imelda Aipassa (Pai Tuna Sagu). Semua pemenang mendapatkan sertifikat dan goodie bag dari KSP, plakat dari Pemkot Ambon, dan Juara I memenangkan voucher menginap dari Hotel Santika Premiere. Selamat kepada semua peserta yang sudah berpartisipasi di LMIN 2018 demi membawa nama Ambon untuk #menujuISTANA! (P)
Gallery
×
1 / 7
Tari tradisional Maluku
2 / 7
Perwakilan KSP, Pak Theo menyerahkan kenang-kenangan kepada Walikota Ambon sebagai bentuk apresiasi.
3 / 7
Jus yang terbuat dari ikan tuna, buah naga, dan campuran susu kental manis. Sedap!
4 / 7
Ibu Debbie berbincang dengan peserta saat penjurian.
5 / 7
Puri Salju dalam Parahu karya Sintje Toumahauw terpilih menjadi Harapan II
6 / 7
Talk show
7 / 7
Games tebak ikan hingSerunya games berhaGames berhadiah yang dipandu oleh Walikota Ambon soal nama ikan hingga cerita konsumsi ikan per hari. Seru!