Bertepatan dengan hari kopi internasional yang jatuh pada tanggal 1 Oktober, Primarasa menerima undangan ngopi sore bareng Presiden RI Joko Widodo di Istana Presiden Bogor. Meski harus melalui screening ketat untuk masuk ke wilayah istana, acara yang dijadwalkan berlangsung selama dua jam ternyata cukup santai dan hangat.
Sebelum acara dimulai, media dan undangan yang terdiri atas penggiat kopi menunggu dengan tertib di belakang serambi istana yang menghadap langsung ke Kebun Raya Bogor. Aroma kopi menyeruak dari dalam Ruangan Rapat karena beberapa brand kopi lokal ikut hadir dan memajang produknya, di antaranya kopi Lintong dari Sumatra, kopi Pinogu dari Gorontalo, Sulawesi Utara, serta kopi Malabar dari Jawa Barat.
Presiden Jokowi pun meminta secangkir kopi sesaat setelah tiba di venue acara. Dalam sambutannya, Jokowi mengingatkan bahwa kualitas kopi Indonesia tidak kalah dari brand kopi internasional sehingga sudah sepatutnya melirik peluang ekspor ke luar negeri. Apalagi Indonesia termasuk negara penghasil kopi terbesar ke-4 di dunia, setelah Brasil, Vietnam, dan Kolombia.
“Kopi dulu hanya disukai orang tua, tapi sekarang sudah jadi gaya hidup anak muda. Mereka ngopi sambal menenteng laptop dan smartphone di kafe. Saya rasa kopi kita nggak kalah dari brand internasional. Seharusnya sudah punya peluang di dunia internasional. Saya juga mendorong anak saya agar jangan hanya jualan martabak di sini-sini saja,” ungkap Jokowi.
Jokowi melihat kopi sebagai salah satu komoditas yang punya nilai tambah sehingga harus mendapat perhatian lebih. Setelah mendengar tantangan serta keinginan dari para petani, pengusaha, serta komunitas kopi, sore itu juga Jokowi menawarkan beasiswa untuk ‘meremajakan’ kopi lokal.
“Dengan 1.160.000 hektar perkebunan kopi di Indonesia tentunya butuh SDM. Saya akan mencarikan beasiswa untuk 10 orang yang berkaitan dengan kopi, itu bisa menjadi barista atau untuk mempelajari mesin pembuat kopi,” tegasnya.
Acara ramah-tamah kemudian diakhiri oleh foto bersama Presiden di tangga depan Istana Presiden Bogor. Hmm, buat Primarasa tidak ada ngopi yang lebih nikmat dibanding hari ini. Kapan lagi menyeruput kopi Lintong sambil menikmati suasana kota Bogor selepas hujan sore? (P)
Gallery
×
1 / 9
Suasana santai antara Jokowi dan undangan. Ponsel terus terangkat nih untuk mengambil foto RI1!
2 / 9
Komunitas kopi diwakili oleh WARKOP Nusantara ikut menyampaikan keprihatinannya bahwa masyarakat Indonesia masih lebih menyukai kopi luar.
3 / 9
Penggiat kopi berbagi pengalaman dan masalah yang dihadapi kopi lokal untuk bersaing di dunia internasional.
4 / 9
Ketika gerimis mulai turun, Jokowi mengajak undangan dan media pindah ke Ruangan Rapat Istana Presiden Bogor.
5 / 9
Salah satu mesin pembuat kopi yang hadir di acara
6 / 9
Kopi Pinogu asal Provinsi Gorontalo, Sulawesi Selatan, adalah kopi asli tanpa campuran (organik).
7 / 9
Kopi Lintong asal Sumatra Utara beraroma harum, pekat, dan rasa asam yang unik. Sedap!
8 / 9
Jokowi memberikan dukungan penuh untuk mengembangkan kopi lokal menjadi komoditi yang punya nilai tambah.
9 / 9
Chicco Jerikho dan Julie Estelle tidak mau melewatkan kesempatan foto bareng Presiden RI setelah memberikan kenang-kenangan kopi lokal.