Foto: Pixabay.com
Bagi warga Asia, khususnya Indonesia, nasi merupakan hidangan utama yang pasti disantap sebagai makanan pokok sehari-hari. Nasi dijadikan sebagai makanan utama yang dimakan bersamaan dengan lauk-pauk dan sayuran. Kecintaan masyarakat Indonesia terhadap nasi pun tidak sampai disitu. Di Indonesia, sangat banyak olahan dan kreasi nasi. Mulai dari nasi goreng, nasi kuning, nasi uduk, nasi kucing, dan beragam olahan nasi lainnya.
Karena memiliki banyak peminat di Indonesia, maka hidangan-hidangan berbentuk nasi dari beberapa negara lain dapat dengan mudah masuk dan diterima oleh masyarakat Indonesia. Salah satu hidangan tersebut adalah nasi briyani. Berasal dari negara Timur Tengah, hidangan ini sering disamakan dengan salah satu hidangan nasi asli dari Indonesia, nasi kebuli. Pada nyatanya, kedua hidangan ini memiliki sejumlah perbedaan, bahkan dari tempat asal pun sudah berbeda. Kira-kira, apa saja ya perbedaan lainnya?
1. Asal Mula
Nasi kebuli merupakan hidangan asli Indonesia. Nasi kebuli dibuat oleh warga keturunan Arab Saudi yang telah menetap di Indonesia. Hidangan ini populer di antara masyarakat Betawi. Nasi kebuli sering dikatakan mirip dengan nasi Briyani, salah satunya karena memang terpengaruh dari budaya Arab Timur Tengah.
Nasi briyani merupakan hidangan yang berasal dari Asia Selatan (India dan Pakistan). Di negara asalnya, hidangan ini disebut biryani, biriani, beriani, atau briyani. Nama “Biryani” berasal dari Bahasa Persia yang artinya goreng atau panggang.
2. Cara Pengolahan
Nasi kebuli dibuat dengan cara menanak nasi bersama kaldu dan susu kambing. Selain itu, dicampurkan juga daging kambing yang ditumis, kemudian diberikan minyak samin untuk memberi aroma yang khas, dan dimasak dengan bumbu halus yang terdiri dari bawang putih, bawang merah, lada hitam, cengkih, ketumbar, jintan, kapulaga, kayu manis, pala, dan minyak samin. Nasi kebuli biasa disajikan dengan asinan nanas dan sambal goreng ati. Biasanya, nasi kebuli memiliki aroma seperti kari.
Jika nasi kebuli dimasak bersamaan dengan kaldu, nasi briyani dibuat dari beras yang sudah direbus di panci lain secara terpisah dan tidak diberi kaldu dan susu kambing. Rempah-rempah yang digunakan untuk memasak nasi briyani pun ada yang berbeda, yaitu menggunakan kacang-kacangan, salam koja, ketumbar, daun mint, jahe, bawang Bombay, dan beberapa rempah lainnya. Setelah beras setengah matang, baru dicampur dengan kaldu yang sudah dibumbui, dan kemudian dimasak sampai menyerap di wadah tertutup.
3. Rasa
Dari segi rasa, kedua hidangan ini tidak memiliki perbedaan yang jauh. Nasi kebuli memiliki rasa gurih yang berasal dari kaldu dan susu kambing. Nasi kebuli memiliki cita rasa seperti kari dan aroma kapulaga yang menonjol, sedangkan nasi briyani lebih menonjolkan rasa kunyit. Nasi briyani memiliki rasa pedas yang berbeda dengan kebanyakan masakan Indonesia dan memiliki rasa pedas yang hangat dari rempah yang digunakan. Nasi briyani memiliki rasa yang gurih dan kaya rempah.
Nah, yang mana yang jadi favorit Anda? (P)