Siapa sih, yang tidak mengenal kuliner khas Indonesia yang satu ini? Sate merupakan kuliner khas Indonesia yang sangat populer di Indonesia dan sudah diketahui oleh masyarakat di berbagai belahan dunia. Bahkan, sate khas Indonesia masuk ke dalam 50 makanan terlezat di dunia menurut survei
World’s 50 Most Delicious Foods dan menempati urutan ke-14 lho. Di Indonesia, sate kebanyakan dijual oleh pedagang kaki lima. Sate dapat ditemukan dengan mudah di hampir semua daerah, mulai dari sate ayam, sate kambing, sate kelinci, dan daging lainnya. Dalam artikel kali ini, kita akan mengenal sate lebih jauh, mulai dari sejarah, cara memasak, sampai jenis-jenis sate yang populer di Indonesia.
Menurut buku
Balinese Food: The Traditional Cuisine & Food Culture of Bali karya Vivienne Kruger (2014), sate diperkirakan berasal dari Bahasa Tamil, yaitu ‘catai’, yang memiliki arti daging. Ada juga beberapa sumber yang menyebutkan sate berasal dari dialek salah satu suku di China, Minann, yaitu ‘sa tae bak’, yang artinya ‘tiga potong daging’. Sate pertama kali muncul di abad ke-19. Awalnya, masyarakat Indonesia memasak sate dengan cara direbus, namun setelah kedatangan para pedagang muslim Tamil dan Gujarat ke Indonesia dan memperkenalkan kebab yang diolah dengan dibakar, sate mulai dimasak dengan cara dibakar. Selain itu, diperkirakan bahwa cara memasak sate yang ditusuk-tusuk pun juga terinspirasi dari kebab. Walaupun cara memasak ini terinspirasi dari para pedagang Timur Tengah, sate tetap merupakan kuliner khas Indonesia karena diciptakan dan dikembangkan oleh masyarakat Indonesia asli.
Semakin menipisnya batas antara negara satu dengan negara lainnya, semakin banyak turis dan penjelajah yang menyebarkan kebuadayaan Indonesia, termasuk kuliner-kuliner khas Indonesia. Sate kemudian menjadi populer di berbagai negara seperti Malaysia, Thailand, Eropa, sampai Afrika. Bahkan, masyarakat Malaysia dan Thailand sampai ingin menjadikan sate sebagai makanan khasnya, dan sempat memperebutkannya sebagai makanan tradisional khas negara mereka. Di Eropa, sate dibawa dan disebarkan oleh orang Belanda yang sempat menjajah Indonesia. Di Afrika, sate dikenal dengan nama lain yaitu ‘Sosatie’ dan disajikan dengan sayuran seperti paprika di antara tusukan daging, dan diperkirakan dibawa oleh para pendatang Hindia Belanda dan masyarakat Melayu.
Sate diolah dengan memotong daging menjadi bagian-bagian kecil, ditusuk ke batang bambu, kemudian dibakar dan dibumbui. Dipercaya bahwa tujuan memotong daging menjadi kecil-kecil adalah agar cepat matang dan bumbu dapat meresa[ dengan sempurna. Daging yang sudah dibakar kemudian akan dibumbui. Keunikan dari sate adalah biasanya daging yang dibakar hanya diberi sedikit bumbu. Kelezatan dari sate adalah saat sate tersebut disantap bersamaan dengan sausnya. Awalnya, sate yang populer di Indonesia adalah sate yang dimakan dengan bumbu kacang. Namun, seiring dengan persebaran sate ke berbagai daerah di Indonesia, beberapa daerah memiliki kreasi sate yang berbeda dan memiliki kekhasan dan kelezatan yang unik. Beberapa jenis sate yang populer di Indonesia adalah:
1.
Sate Madura
Sate Madura adalah sate yang paling banyak dikenal oleh orang Indonesia dan digemari oleh banyak turis mancanegara. Sate ini biasanya terbuat dari daging ayam atau kambing yang dibumbui dengan kecap saat dibakar kemudian dilumuri dengan bumbu kacang sebagai saus. Umumnya untuk sate kambing disajikan dengan irisan bawang merah, cabai, kecap, dan lontong. Harga satu porsi sate Madura beragam, mulai dari Rp. 15.000-24.000 saja.
2.
Sate Taichan
Sate taichan merupakan sate yang belakangan ini viral dan populer di kalangan anak muda. Sate taichan terbuat dari daging ayam yang diolah dengan cara dibakar dan digoreng tanpa bumbu, baik kecap maupun kacang. Sate taichan disajikan dengan garam/bumbu, sambal, dan air perasan jeruk nipis. Biasanya, sate taichan juga merupakan perpaduan antara daging dan kulit ayam. Harga satu porsi sate taichan berbeda di setiap daerah, namun biasanya untuk menikmati 1 porsi sate kita harus membayar mulai dari Rp. 25.000.
3.
Sate Maranggi
Sate Maranggi merupakan sate yang berasal dari Purwakarta, Jawa Barat. Yang membedakan sate ini dengan sate lainnya adalah sebelum dibakar, daging akan terlebih dahulu direndam dalam bumbu yang terdiri dari rempah-rempah, cuka, dan kecap manis. Karena sudah direndam dalam bumbu, sate ini disajikan tanpa menggunakan saus. Pada tahun 2012, sate Maranggi ditetapkan sebagai salah satu dari 30 ikon kuliner tradisional Indonesia oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia. Harga 1 porsi sate Maranggi bervariasi mulai dari Rp. 28.000-50.000.
4.
Sate Padang
Seperti namanya, sate ini berasal dari Padang, Sumatera Barat. Yang membedakan sate ini dengan sate pada umumnya adalah pengolahannya yang tidak menggunakan kecap. Sate Padang disajikan dengan bumbu Padang yang merupakan perpaduan atara larutan tepung beras, kunyit, kacang, ketumbar, dan rempah lainnya. Biasanya, sate padang terbuat dari daging sapi, lidah, kikil, dan bagian tubuh sapi lainnya. Sate Padang dapat disantap dengan lontong atau ketupat dan kerupuk kulit. Harga 1 porsi sate Padang mulai dari Rp. 25.000-40.000.
Resep-resep satai
https://www.primarasa.co.id/lauk-utama/satai-ayam-ponorogo
https://www.primarasa.co.id/lauk-utama/satai-sapi-berempah
https://www.primarasa.co.id/lauk-utama/satai-gapit
https://www.primarasa.co.id/lauk-utama/satai-manis
https://www.primarasa.co.id/resep/satai-daging-sapi-bumbu-santan
https://www.primarasa.co.id/resep/satai-cilacap
https://www.primarasa.co.id/lauk-utama/resep-satai-tulang
https://www.primarasa.co.id/lauk-utama/resep-satai-kalong