Tidak bisa dihindari salah satu risiko memasak adalah
luka bakar yang diakibatkan terciprat
minyak goreng panas, air panas, tidak sengaja memegang panci atau wajan yang panas, hingga tersambar
api kompor. Sekadar terciprat minyak atau kuah panas saja sudah cukup membuat kita menjerit karena perih yang dirasakan. Meski kecil, jika dibiarkan akan meninggalkan bekas sehingga tetap perlu penanganan yang tepat. Menurut Heather Van Horn,
executive chef pada Mayo Clinic, Wisconsin, AS, hal pertama yang perlu dilakukan saat terbakar ketika memasak adalah mengetahui tiga tipe luka bakar.
1/ Luka bakar tingkat satu (first-degree)
Luka bakar ini merupakan yang paling ringan, tapi tetap terasa sakit dan membuat kulit lapisan terluar (epidermis) memerah.
2/ Luka bakar tingkat dua (second-degree)
Lukanya sampai ke bagian dalam setelah kulit luar, menimbulkan rasa sakit, kemerahan, bengkak, dan melepuh.
3/ Luka bakar tingkat tiga (third-degree)
Jaringan kulit sudah terkena pada luka bakar ini. Kulit pun memutih atau menghitam karena hangus, kulit pun jadi kebas (mati rasa).
Jika mengalami luka bakar, berikut beberapa langkah saran dari Mayo Clinic yang perlu dilakukan:
1/ Dinginkan yang terbakar. Basuh area yang terbakar pada air dingin yang mengalir (bukan air es, ya) atau kompres dengan air dingin untuk meredakan rasa sakit.
2/ Segera cabut cincin atau benda yang melekat lain dekat area yang terbakar secara cepat tapi pelan-pelan sebelum membengkak.
3/ Jangan mencoba memencet luka bakar yang membengkak dan melepuh. Cairan dalam luka yang membengkak tersebut sebenarnya berfungsi sebagai pelindung dari infeksi. Jika luka tidak sengaja pecah, bersihkan area tersebut dengan air.
4/Oleskan salep antibiotik. Hentikan pemakaian salep jika malah menimbulkan ruam pada kulit.
5/ Atau oleskan losion saat luka bakar sudah mendingin. Gunakan losion yang mengandung aloe vera untuk meringankan rasa sakit.
6/ Balut luka bakar. Gunakan kain pembalut medis yang steril, jangan kapas karena akan melekat pada luka. Jangan balut terlalu ketat supaya tidak menimbulkan tekanan pada kulit yang terbakar. Membalut luka bakar menghindari udara masuk di area luka, meredakan rasa sakit, dan melindungi kulit yang melepuh.
7/ Untuk luka bakar tingkat tiga atau yang berukuran lebih dari 8 cm, langsung bawa ke dokter (sambil dibalut dulu dengan pembalut luka higienis atau kain yang bersih. Jangan membasuh luka bakar yang tergolong parah dengan air, karena justru bisa menimbulkan
hypothermia.
Baca juga tip:
8 Tips Mengukus Bahan Makanan Agar Optimal
5 Kesalahan Menggoreng Telur
4 Cara Mencegah Ikan Lengket Ketika Dipanggang
Luka bakar yang paling banyak terjadi atau mungkin kita temui adalah yang pertama dan kedua. Penyebabnya memegang oven atau panci panas, terciprat air panas. Tapi, perlu waspada juga pada uap panas. Ketika membuka tutup panci atau microwave saat masakan baru matang, uap panas dari olahan Anda juga dapat menimbulkan luka bakar pada tangan atau muka.
Untuk menghindari luka bakar dari hidangan yang dikukus, jangan membuka tutup panci atau wajan secara langsung (vertikal). Lakukan dengan sedikit membentuk sudut segitiga sehingga uap keluar tidak langsung ke hadapan Anda.
Penting juga untuk menggunakan pelindung tangan atau sarung tangan karet, serta celemek, sehingga bila ada cipratan minyak atau air panas, tidak langsung mengenai badan Anda.
Siapkan juga salep pengobat luka bakar di rumah untuk pertolongan pertama dan berjaga-jaga jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Semoga, sih, kegiatan memasak Anda selalu aman, ya!
(P)
Sumber:
Food52