Foto: Huang Ho by Unsplash
Tahun ini
Perayaan Kue Bulan atau
Moon Cake Festival (Tiong Ciu Pia) jatuh pada tanggal 24 September 2018. Inilah salah satu perayaan populer di kalangan masyarakat Tionghoa yang dimulai lebih dari 2.200 tahun lalu. Setiap tahun pada tanggal 15 bulan 8 dari penanggalan Imlek menjadi
Perayaan Pertengahan Musim Gugur atau Mid-Autumn Festival awalnya untuk merayakan hasil panen yang berlimpah.
Namun, ada juga yang bilang gara-gara orang zaman dulu melihat bulan yang terang di atas langit, bulat bundar dan berwarna kuning yang terlihat indah, kemudian terinspirasi untuk membuat kue bulat seperti bulan untuk dimakan, setelah itu semakin banyak kisah menarik mengenai festival tersebut. Berikut beberapa beberapa di antaranya:
1/ Hari Raya Zhong Qiu atau dalam Hokkian disebut Tiong Ciu dipercaya mulai dijalankan pada tahun ke-2 masa Kaisar Qin Shi Huang [Dinasti Qin = 221 – 206 SM]. Pada hari tersebut Kaisar Qin Shi Huang berkumpul bersama dengan penduduk desa di Wu Kao Shan. Pada malam hari semua orang bergembira menikmati pemandangan indahnya bulan di langit yang terang sambil bernyanyi-nyanyi dan minum arak. Sementara pada masa Dinasti Tang [618-907 M], Hari Raya Tiong Ciu ditetapkan sebagai malam bulan purnama. Pada waktu itu ada syair yang berbunyi, “1 tahun ada 12 kali bulan purnama, tapi yang paling bulat dan yang paling indah dilihat, yaitu bulan purnama di Hari Raya Tiong Ciu."
2/ Pada masa Dinasti Song [960-1279 M], Perayaan Kue Bulan baru mulai terkenal di kalangan rakyat banyak. Setiap penanggalan Imlek tanggal 15 bulan 8, semua orang menikmati indahnya pemandangan bulan purnama sambil makan kue-kue. Namun, di masa Dinasti Yuan (1271-1368 M), Festival Zhong Qiu baru memiliki makna cinta negara.
Dalam buku berjudul 浪跡叢談 Lang Ji Cong Tan, tercatat peristiwa sebagai berikut: Pada masa akhir Dinasti Yuan, ada seorang tua dari Dinasti Song, pada beberapa hari sebelum Hari Raya Zhong Qiu, menyebarkan desas-desus ke mana-mana: Makanlah kue bulan pada Hari Raya Zhong Qiu, dengan demikian dapat terhindar dari wabah menular. Oleh karena itu, mulailah banyak orang membeli dan memakan kue bulan. Maka, orang-orang yang setia kepada Negara Song bertekad untuk menggulingkan Dinasti Yuan (orang Mongol) dan memulihkan kekuasaan Dinasti Song. Kemudian mereka secara khusus membuat banyak sekali kue bulan, di mana di dalam kue tersebut diselipkan secarik kertas yang bertuliskan: "Bulan Purnama Bunuh Orang Mongolia!"
Empat bulan kemudian, Dinasti Yuan berhasil digulingkan oleh Zhu Yuan Zhang yang kemudian naik tahta menjadi Kaisar dan bergelar Ming Tai Zhu. Kemudian Ming Tai Zhu menjadikan kue bulan sebagai Peringatan Mendirikan Negara [Dinasti Ming = 1368 – 1644 M], dan menjadikan Hari Raya Zhong Qiu sebagai Hari Raya memulihkan kekuasaan negara.
Baca juga:
4 Olahan Kue Keranjang untuk Merayakan Imlek
3/ Ada pula dongeng populer di China pada masa pemerintahan Kaisar Yao (2000 SM), terdapat seorang pemanah ulung bernama Hou Yi. Kala itu, bumi dikitari 10 matahari yang bergantian menyinari bumi. Namun, suatu hari, kesepuluh matahari muncul bersamaan sehingga bumi pun panas tak terkira. Sang kaisar memerintahkan Hou Yi memanah sembilan matahari hingga tersisa satu matahari saja. Singkat cerita, atas keberhasilannya, Hou Yi pun diberi ganjaran pil keabadian.
Pada suatu hari, seorang penjahat bernama Feng Meng menyelinap ke kediaman Hou Yi dan bermaksud mencuri pil keabadian. Agar tidak jatuh ke tangan yang salah, Chang Er (istri Hou Yi) menelan pil itu. Tiba-tiba, Chang Er mendapati dirinya terbang ke langit menuju bulan. Untuk menghargai pengorbanan Chang Er dan menyerukan perdamaian di muka bumi serta sebagai ungkapan rasa syukur, masyarakat China mewujudkannya melalui kue yang manis dan buah-buahan.
Tradisi ini lalu berkembang menjadi Festival Kue Bulan (moon cake), yang diperingati setiap hari ke-15 bulan delapan pada kalender China. Konon, hingga kini dipercaya bahwa selama pertengahan musim gugur, saat bulan bulat penuh dan bersinar benderang, tampak siluet bayangan Chang Er, yang kemudian dikenal sebagai Dewi Bulan.
Selanjutnya setiap p
ertengahan musim gugur merupakan musim untuk berkumpul kembali bersama keluarga, disebut juga Bulan Yang Bulat Sempurna (Yue Yuan), keluarga pun berkumpul bersama (Ren Yuan).
Di Hong Kong dan beberapa negara Asia lainnya, perayaan kue bulan diperingati dengan cara menyalakan lentera yang diterbangkan. Bila di Korea dilakukan untuk menghormati arwah leluhur, perayaan kue bulan di Vietnam lebih terfokus kepada anak-anak yang dianggap masih lugu dan punya koneksi kuat dengan alam. Sementara di Taiwan dan Filipina dianggap sebagai momen tepat untuk berkumpul bersama keluarga dengan bertukar kado, saling memberikan kue bulan kepada keluarga atau tetangga, makan malam bersama, dan sebagainya.
Kue bulan melambangkan keutuhan dan kebulatan sehingga dipercaya membawa keberuntungan dan kebahagiaan pada hidup manusia. Umumnya kue bulan berisi kacang, kacang merah, biji teratai, aneka buah, serta telur yang lapisan luarnya terbuat dari tepung beras. Selain kue bulan yang wajib ada, makanan lain yang juga dinikmati saat moon cake festival adalah labu, anggur, kepiting, bebek, pomelo (sejenis jeruk), atau segala sesuatu yang berbentuk bulat.
(P)
Sumber:
Dailymail UK
Cerita Dunia
China Highlights
Coba juga:
Resep Kue Ku Labu Kuning