Foto: Pixabay/Janeb13
Bukan hanya
Hari Ibu yang diperingati setiap tanggal
22 Desember, pasalnya dilansir dari www.budaya-tionghoa.net yang ditulis oleh Jamal Senjaya, masyarakat Tionghoa juga punya
perayaan Tang Cie atau Dong Zhi. Namun, pada tahun kabisat akan dirayakan pada tanggal 21 Desember. Tang Cie sendiri artinya musim dingin tiba dan merupakan hari paling dingin. Namun setelah hari Tang Cie cuaca berangsur-angsur hangat yang bermakna persiapan untuk menyongsong musim semi. Di Indonesia bisa diartikan persiapan untuk tutup tahun dengan sebaik-baiknya.
Tang Cie sebenarnya juga memiliki makna spesial untuk merayakan kasih ibu. Konon, ada seorang pemuda yang berprofesi sebagai tabib berbakat. Suatu hari dia mencari ramuan obat di hutan, tapi tanpa sengaja malah menemukan tanaman beracun dan menyebabkan kedua matanya buta. Seseorang menemukannya lalu mengantarkannya kembali ke rumah ibunya yang sudah tua. Sang ibu yang sangat menyayangi anaknya ternyata rela mencongkel kedua matanya untuk menggantikan mata anaknya yang buta. Ketika sang anak terbangun dari tidur dia dapat melihat kembali. Mengetahui bahwa matanya adalah pemberian sang ibu, pemuda itu berniat mengembalikannya, tapi ibunya menolak. Sang ibu justru menyuruh anaknya membuat onde dari ketan yang kemudian dimasukkan ke dalam kelopak mata ibunya. Ajaibnya, sang ibu pun dapat melihat kembali.
Selanjutnya dari hikayat ini, warga Tionghoa punya kebiasaan untuk membuat kue onde-onde. Pada malam hari sebelum hari Tang Cie, para ibu membuat onde-onde yang terbuat dari tepung beras ketan dan diberi warna merah, putih, dan hijau dengan bentuk bulat. Kemudian keesokkan harinya dan pagi-pagi sekali, onde-onde tersebut direbus dimasukkan ke dalam air gula dan jahe. Setelah masak akan diberikan pertama kali kepada ibu sebanyak dua buah. Selanjutnya dibagikan kepada sanak keluarga dengan jumlah yang sesuai usianya masing-masing menurut perhitungan Tionghoa ditambah satu.
Setelah dimakan bisa menambah lagi sesuai keinginan. Onde-onde tersebut juga dikirim kepada keluarga terdekat atau yang lebih tua. Bagi keluarga yang sedang berkabung biasanya tidak membuat onde-onde. Apabila ada anggota keluarga yang sedang hamil, maka dia dapat melempar butir onde-onde yang belum direbus ke dalam api. Bila onde-onde itu tetap utuh, anak yang dikandung kemungkinan berjenis kelamin laki-laki, tapi bila onde-onde itu pecah kemungkinan anak yang dikandungnya adalah seorang perempuan.
Selamat merayakan Hari Ibu dan Tang Cie!
(P)
Baca juga:
Resep Wedang Ronde