Foto: dok.Primarasa
Gula dengan rasa yang manis merupakan rasa favorit semua kalangan. Rasa manis yang memberikan efek menyenangkan menjadi salah satu alasan yang membuat kita mengesampingkan makanan yang jauh lebih sehat untuk dikonsumsi. Namun tubuh tetap membutuhkan gula sebagai energi di dalam diri kita sebatas konsumsinya tidak berlebihan. Mari kita cari tahu beberapa jenis gula yang biasa kita temui di pasar.
Gula Pasir
Memiliki nama lain sukrosa, selain mudah diserap tubuh sehingga aman dikonsumsi anak, gula ini tidak susah kita jumpai di pasar. Batasan konsumsinya adalah 6 sendok teh sehari.
Gula Merah
Umum dijumpai dalam pembuatan panganan tradisional. terdiri dari 50% sukrosa dan sisanya glukosa (gula sederhana dari karbohidrat) dan fruktosa (gula yang berasal dari proses buah). Memilik rasa yang alami dan aman karena diserap secara perlahan oleh tubuh.
Gula Alkohol
Walaupun mempunyai nama belakang alkohol, gula ini tidak mempunyai efek memabukkan sama sekali. Pemberian nama alkohol dikarenakan struktur poliol yang terdapat pada gula buatan ini menyerupai gula dan berproses mirip dengan alkohol. Pemberian nama alkohol mengacu pada proses kimia yang menyebabkan. Bahan utama dalam pembuatan permen ini memiliki nilai kalori yang lebih rendah dibanding gula pasir. Salah satu efek yang bisa ditimbulkan gula ini adalah sering buang air besar. Beberapa jenis gula alkohol yang ada dalam permen adalah manitol, sorbitol, dan xylitol.
Gula Buatan Sakarin
Biasa digunakan untuk minuman ringan khusus diet dikarenakan harganya yang paling murah dibandiingkan gula buatan yang lain. Mempunyai tingkat rasa manisnya sekitar 300 - 400 kali sukrosa. Mengingat minuman ringan saja sudah mengandung bahaya tersendiri, ada baiknya anda tidak mengkonsumsinya sering-sering.
Gula Buatan Aspartam
Digunakan di hampir 6.000 produk makanan dan minuman di seluruh dunia, terutama dalam minuman soda dan permen. Tingkat rasa manisnya kira-kira 200 kali sukrosa. Diyakini memicu keterbelakangan mental apabila dikonsumsi secara berlebihan oleh anak-anak. Hal ini diakibatan penumpukan fenilalanin (salah satu kandungan aspartam) menjadi tirosin pada jaringan saraf. Tirosin yang dihasilkan ini seharusnya dibuang dari tubuh.
Gula Buatan Siklamat
Pemanis ini biasa digunakan untuk membuat permen karet, es krim, serta makanan dan minuman ringan. Menurut beberapa studi, sakarin dan siklamat merupakan senyawa yang bersifat karsinogenik (pemicu kanker). Jadi, batasan konsumsi gula jenis ini hanya 11 mg/kg berat badan.
Jadi, setelah kita mengetahui jenis-jenis gula tersebut, pertimbangkan untuk menkonsumsinya secara bijak. Penggunaan pemanis alami seperti madu jauh lebih baik untuk kita konsumsi.
(P)