Foto: dok.Primarasa
Saat ini, produk susu segar sudah jarang kita jumpai. Susu segar yang dapat kita temukan di supermarket sebenarnya adalah susu cair yang telah diawetkan. Dan tentu saja tidak berbau amis sama sekali. Teknologi sudah semakin berkembang, sehingga sekarang kita juga dapat menemukan produk susu yang beraneka ragam untuk berbagai keperluan. Yuk, kita intip jenis-jenis susu yang tersedia.
Susu Pasteurisasi (Pasteurized Milk)
Susu cair yang telah mengalami proses pasteurisasi, yaitu proses pemanasan pada suhu 72– 75° C selama 15 detik untuk menghilangkan organisma yang merugikan, termasuk bakteri pembusuk sehingga lebih tahan lama. Setelah itu didinginkan pada suhu 10° C, lalu dikemas di dalam botol atau karton steril. Susu ini dapat tahan beberapa hari di dalam lemari es.
Susu Homogen (Homogenized Milk)
Susu pasteurisasi yang diproses dengan tekanan tinggi agar lemak susu tidak berkumpul di permukaan, tetapi merata dalam susu. Saat direbus, susu harus diaduk-aduk agar lemaknya tidak terpisah. Susu homogen dapat disimpan di lemari es selama 5 –7 hari.
Susu UHT (Ultra High Temperature Milk)
Susu cair yang dipanaskan dengan suhu 137° C. Susu ini awet selama berbulan-bulan pada suhu ruang sebelum dibuka kemasannya. Gunakan susu UHT tawar (plain) untuk memasak.
Susu Steril
Suhu homogen yang dipanaskan hingga 110° C sehingga menjadi lebih kental. Dikemas dalam botol atau kaleng steril. Bisa tahan sampai tahunan walaupun tidak disimpan di dalam lemari es.
Susu Evaporasi (Evaporated Milk)
Susu kental tetapi tawar. Sebagian airnya telah diuapkan sehingga menjdi kental. Sering dipakai sebagai pengganti krim untuk kopi atau sup.
Susu Kental Manis (Condensed Milk)
Susu yang kental dan manis sekali karena ditambah gula. Biasanya digunakan untuk siraman es campur, martabak manis, dan pancake. Kalau digunakan untuk membuat kue atau puding, kurangi pemakaian gulanya.
Susu Bubuk
Susu segar yang dikeringkan sehingga berbentuk bubuk. Ada yang kandungan lemaknya tinggi (
full cream) sehingga rasanya gurih, dibuang sebagian lemaknya (
low-fat), atau yang tanpa lemak sama sekali (
skim/non-fat).
Selain itu, ada beberapa jenis susu yang biasa digunakan dalam resep masakan atau kue, yaitu buttermilk, susu asam, dan yogurt.
Buttermilk
Sebenarnya adalah cairan sisa pemrosesan mentega. Berbentuk cairan kental, bisa langsung diminum atau untuk campuran membuat kue. Jika dicampur dengan soda kue, buttermilk bisa menjadi bahan pengembang. Kalau tidak ada, gantilah dengan susu asam.
Susu Asam (Sour Milk)
Merupakan hasil fermentasi susu segar sehingga rasanya asam. Memiliki fungsi yang sama dengan buttermilk. Jika bahan ini sulit dicari, Anda bisa membuatnya sendiri. Campur 300 ml susu cair dengan 1 sdm air jeruk lemon atau cuka, aduk-aduk, diamkan selama 10 menit hingga kental, susu asam siap digunakan.
Yogurt
Hasil fermentasi susu yang dihasilkan oleh bakteri yang menghasilkan asam laktat, yaitu bakteri
Streptococcus dan
Lactobacillus. Teksturnya lebih kental daripada susu asam. Dijual dalam berbagai rasa. Tetapi untuk campuran masakan, minuman, saus salad atau bahan perendam, gunakan yang tawar (
plain) atau sesuai kebutuhan.
(P)