Foto: Dok. Primarasa
Untuk mendapatkan masakan yang maksimal dimulai dari memilih bahan-bahan yang berkualitas. Beli sayuran sesuai kebutuhan, namun bila terpaksa harus menyimpannya, simpan dengan benar agar kesegarannya tetap dapat dipertahankan. Begini cara memilih dan menjaga sayuran tetap segar:
1/ Memilih sayuran
-Pilih sayuran yang terlihat segar dan bagus. Hindari sayuran yang sudah berubah warna, layu, keriput dan terdapat luka, atau memar pada permukaannya.
-Untuk sayuran daun, pilih yang daun-daunnya segar, tidak rusak atau busuk serta warnanya cerah. Sayuran buah harus dipilih yang bentuknya utuh, dan tidak ada cacat atau berlubang. Jika buah berwarna hijau, pilih yang warnanya hijau muda dan kulitnya masih lunak, karena kulit yang keras menunjukkan buah sudah tua.
-Sayuran jenis kacang (buncis, kacang panjang, kapri, kecipir) sebaiknyanya dipilih yang berwarna hijau segar, muda dan tidak cacat. Cirinya, biji polongnya tidak terlihat nyata, karena biji yang besar-besar menunjukkan kacang sudah tua, teksturnya liat dan kasar bila dimasak.
-Secara umum, sayuran yang lebih muda dan lebih kecil, rasanya lebih manis dan empuk (tidak berserat).
2/ Menyimpan sayuran
-Sayuran bisa disimpan di tempat yang sejuk dan berventilasi, misal dekat tempat cuci piring atau di dapur dengan cara diletakkan di atas tampah atau rak. Bisa juga sayuran disimpan di dalam lemari es.
-Sebelum disimpan, sayuran harus dicuci bersih dan ditiriskan sampai kering. Untuk mengurangi dehidrasi karena dingin, bungkus bagian daunnya dengan kertas, biarkan bagian batangnya terbuka, lalu masukkan ke dalam plastik yang diberi lubang-lubang kecil agar sayuran bisa ‘bernapas’. Sayuran buah, seperti tomat disimpan dalam wadah plastik bertutup agar tidak mudah busuk dan hancur terhimpit sayuran lain.
-Menyimpan mentimun sebaiknya dipisahkan dari tomat, apel, atau sayuran dan buah lain yang mengeluarkan gas etilen agar mentimun tidak cepat busuk. (P)